OSO Securities: IHSG akan Melemah

Jakarta -Perdagangan awal pekan ini (03/02) IHSG kembali mengalami koreksi seiring dengan bursa Asia lainnya. IHSG ditutup melemah 32.49 poin ke level 4,386.25 atau turun 0.73%. Investor merespon negatif rilisnya data inflasi Indonesia pada bulan Januari yang mencapai 1.07% atau 8.22% yoy serta ekonomi China yang mengalami perlambatan. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus secara berturut-turut dalam 3 bulan terakhir, pada bulan Desember neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar US$1.25 miliar. Sektor infrastrukturyang memimpin pelemahan IHSG adalah sektor dasar industry yang melemah sebesar 2.01%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp452 miliar.

Pada awal pekan bursa Wall Street ditutup melemah signifikan, di mana Indeks Dow Jones turun sebesar 2,08% ke 15,372.80, Indeks S&P turun 2,28% menjadi 1,741.89 dan indeks Nasdaq juga melemah 2,61% ke level 3,996.96. Investor merespon negatif beberapa data ekonomi yang keluar seperti: data Markit Manufacturing PMI Final yang mengalami perlambatan menjadi 53.7 dari sebelumnya 55. Di samping itu, data Construction Spending juga mengalami pelamahan dari 0.8% menjadi 0.1% atau di bawah esrtimasi 0.5%. Data ISM Manufacturing PMI juga mengalami penurunan menjadi 51.3 atau di bawah estimasi yang mencapai 58 yang memberatkan laju bursa Wall Street.


Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak melemah seiring dengan dow jones yang kemarin turun dalam. Selain itu, bursa Asia pagi ini dibuka rata-rata melemah cukup dalam. Secara teknikal, IHSG telah break middle bolingger bands. Indikator MACD dan stochastic juga telah membentuk dead cross. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4,350 dan resistance di level 4,410.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!