Temui MS Hidayat, Bos Freeport Bahas Uang Jaminan Bangun Smelter

Jakarta -Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat menjelaskan pertemuannya dengan Direktur Utama PT Freeport Indonesia (Freeport) Rozik B Soetjipto untuk memastikan komitmen Freeport membangun smelter atau pabrik pemurnian mineral.

Rozik ingin memastikan soal aturan tentang uang jaminan bagi perusahaan tambang yang akan membangun smelter. Termasuk besaran jaminan sebesar 5% dari total investasi membangun smelter.


"Dia tadi datang pada saya untuk memastikan kesediaan dia untuk dalam 3 tahun bangun smelter itu, harus dinyatakan dalam bentuk kesungguhan, jadi dia mengerti bahwa harus membayar bid bond (jaminan penawaran) semacam itu, misalnya dia investasi US$ 1 miliar ya kira-kira US$ 100 juta merupakan jaminan kesungguhan masuk dalam escrow account sehingga pemerintah atau Kemenkeu bisa menganggap itu merupakan satu bentuk kesungguhan," ujar Hidayat di kantornya, Senin (24/2/2014)


Hidayat melanjutkan bahwa nilai jaminan untuk menyatakan kesungguhan dari Freeport sebesar 5% dari nilai total investasi pembangunan smelter.


"Dulu dia pernah ditawari 5% dari total investment, tadi diskusi sama dia, tadi minta konfirmasi, saya katakan, iya begitu, terakhir pembicaraan kami dengan menteri Keuangan dan ESDM di Lapangan Banteng (Kemenkeu) seperti itu, jadi tadi saya tegaskan sekali lagi," imbuh Hidayat.


Terkait dengan nilai jaminanya, MS Hidayat menjelaskan tergantung dari berapa besar investasi yang akan dilakukan PT Freeport Indonesia dalam untuk smelter.


"Ya tergantung investasinya kalau misalnya investasinya US$ 2 miliar ya kan US$ 100 juta, kalau satu US$ 1 miliar ya US$ 50 juta," pungkasnya.


Siang tadi Rozik datang ke kantor kementerian Perindustrian di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta. Pertemuan itu adalah langkah lanjut dari PT Freeport terkait dengan pembangunan smelter.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!