"Apel impor China harganya Rp 16.000-18.000/kg. Dengan harga itu apel lokal hanya Rp 15.000-16.000/kg tapi banyak masyarakat Kota Batu yang pilih apel impor," ungkap Petani Apel skala besar dari Kota Batu Malang, Neneng saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta, Senin (24/02/2014).
Salah satu alasan masyarakat Kota Batu Malang membeli buah apel impor karena tampilannya yang jauh lebih menarik. Padahal menurut Neneng tampilannya yang menarik belum tentu sehat.
"Apel impor jauh lebih bagus dilihat dari segi penampilan. Tetapi kan itu mengandung lilin. Taruh saja di meja selama 2 minggu, apel ini tetap bagus. Kalau apel lokal tidak ada pengawet atau pakai lilin begitu. Mestinya dipikirkan mengapa awet apakah aman untuk kesehatan atau tidak," imbuhnya.
Ia pun mengaku sekarang sudah banyak apel impor asal China yang sudah menguasai pasar Kota Batu Malang. Neneng mengaku hal itu bukan tanpa sebab.
Menurut data Asosiasi Hortikultura Nasional, jumlah realisasi importasi apel di sementer I-2013 sebanyak 83.918 ton dan di semester II-2013 sebanyak 66.500 ton. Sementara itu di semester I-2014, pemerintah membuka rekomendasi impor apel sejumlah 200.483 ton. Importasi apel terbanyak didatangkan dari China.
"Tahun 2014 akan banjir sekali buah apel impor ini. Tahun lalu banyak tetapi tidak sebanyak sekarang ini dan selama 2 bulan terakhir ini di desa-desa Kota Batu banyak yang menjual buah impor. Kondisi yang berlimpah (apel impor) itu apel lokal mulai terdesak," jelasnya.
(wij/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
