Waspada Aksi Jual Masif

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin jatuh lagi ke level 4.300 setelah terkena tekanan jual sejak pembukaan perdagangan. Indeks pun sama sekali tidak menyentuh zona hijau hari ini.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (3/2/2014), IHSG ditutup amblas 32,498 poin (0,74%) ke level 4.386,259. Sementara Indeks LQ45 ditutup anjlok 7,597 poin (1,02%) ke level 734,158.


Aksi jual masif terjadi di pasar saham Wall Street sehingga menimbulkan koreks yang sangat dalam, terparah sejak Juni 2012. Pasalnya data manufaktur Amerika Serikat (AS) menunjukkan perlambatan yang signifikan.


Pada penutupan perdaganan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones terjun 326,05 poin (2,08%) ke level 15.372,8, Indeks S&P 500 jatuh 40,7 poin (2,28%) ke level 1.741,89 dan Indeks Komposit Nasdaq menukik 106,919 poin (2,61%) ke level 3.996,958.


Hari ini IHSG diperkirakan akan mengalami koreksi yang tajam sama seperti Wall Street semalam. Bursa-bursa Asia sudah lebih dulu kena koreksi tajam.


Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:

Indeks Nikkei 225 terjun 437,28 poin (2,99%) ke level 14.181,85.

Indeks KOSPI anjlok 31,30 poin (1,63%) ke level 1.888,66.


Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Panin Sekuritas

IHSG kemarin ditutup melemah didorong oleh sentimen negatif dari bursa regional. Sentimen regional ini menutup katalis positif dari data inflasi dan neraca perdagangan. Kemarin BPS mengumumkan inflasi bulanan 1,07% Vs 0,99 (consensus). Tahunan 8,22% Vs 8,34% (consensus). Inti 4,53% Vs 5,10% (consensus). Sementara neraca perdagangan tercatat surplus USD1,520M atau jauh lebih baik dari consensus US$ 729 juta. Hari ini Kami proyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dengan kisaran support-resistance 4.370-4.424.


Semesta Indovest

Bursa AS ditutup melemah tajam pada perdagangan tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 326,05 poin atau 2,08%, S&P 500 turun 2,28%, dan Nasdaq turun 2,61%. Pelemahan indeks dipicu oleh data manufaktur yang menunjukan pelambatan pada Januari mencatatkan aktivitas manufaktur terendah dalam delapan bulan. Data pertumbuhan pabrik di China juga melambat terndah dalam enam bulan pada Januari. Hal tersebut menambah kekhawatiran prospek Negara Emerging Market yang didera turunnya nilai mata uang domestic.


Bursa eropa ditutup melemah terimbas data manufaktur yang mengecewakan dari AS dan China. Indeks FTSE turun 0,69%, CAC turun 1,39%, DAX turun 1,29%.


Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak melemah merespon pelemahan bursa Wallstreet tadi malam. Indeks EIDO turun 3,71% mengindiksdikan akan tadi aksi jual besar terutama pada saham-saham bluechip. Namun investor diharapkan tidak panic dan Kami melihat pelemahan merupakan kesempatan untuk kembali mengambil posisi di harga yang lebih baik. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain WSKT, WIKA, ADHI, MNCN, MPPA.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!