BI Yogya Bikin Suvenir dari Limbah Duit

Jakarta -Suvenir adalah oleh-oleh khas jika berkunjung atau bertamu ke suatu tempat.

Di Yogyakarta, ada suvenir unik yang terbuat dari uang. Sayang, suvenir ini belum dijual bebas.

Bank Indonesia (BI) Yogyakarta mengolah limbah uang menjadi suvenir yang cantik. Setiap uang yang masuk ke BI dipilah, dan uang yang tidak layak edar dikumpulkan. Uang tak layak edar dimusnahkan oleh BI, menjadi limbah yang bentuknya racikan-racikan kertas.


Suvenir yang terbuat dari limbah uang pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, dan lain-lain tersebut dibentuk menjadi gantungan kunci dan tempat pulpen. Tidak menutup kemungkinan suvenir dari limbah uang ini akan berkembang ke bentuk-bentuk lainya.


Kepala Perwakilan BI Yogyakarta Arif Budi Santoso mengatakan, limbah uang dari hasil pemusnahan uang tak layak edar di BI Yogya mencapai 10 karung setiap harinya. Melihat jumlah yang cukup besar tersebut, muncul kreativitas untuk mengolahnya menjadi suvenir. Kebetulan ada salah satu pelaku UMKM yang mampu membuatnya.


"Selama ini limbah uang tak layak edar dimanfaatkan untuk bahan bakar industri kecil. Kali ini kita coba kembangkan jadi suvenir. Tapi ini masih untuk internal BI, belum diperjualbelikan," kata Arif di kantor BI Yogyakarta, Rabu(23/4/2014).


Menurut Arif, setiap harinya BI Yogyakarta memusnahkan uang tak layak edar sekitar 500 ribu lembar yang terdiri dari berbagai pecahan. Uang tersebut tidak layak edar karena sudah lusuh, di-staples hingga berlubang, robek, dan dicoret-coret. Uang tidak layak ini dimusnahkan dengan mesin penghancur.


(hds/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!