Brasil dan Thailand Sukses Kembangkan Bahan Bakar dari Singkong, RI Bagaimana?

Jakarta -Negeri Samba Brasil dan Jerman merupakan sedikit negara yang berhasil kembangkan dan manfaatkan energi baru terbarukan. Bahkan kebutuhan energi di Brasil 35%-nya dipasok dari bioethanol.

Tidak hanya dua negara itu, negara tetangga Indonesia yakni Thailand, juga berhasil mengembangkan dan meningkatkan produksi bioethanol dari ubi kayu atau singkong. Mengapa negara-negara tersebut berhasil?


"Brasil berhasil manfaatkan bahan bakar nabati (BBN), karena mereka mempunyai badan/lembaga yang terintegrasi bersama dari hulu hingga hilir. Mereka butuh tanaman apa, berapa lahan yang diperlukan semuanya bergerak. Mulai dari pertanian, kehutanan, perdagangan dan lain-lainnya. Tanah sawit semua tanam, dan lainnya," ungkap Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana ditemui di Kantor Kementerian ESDM, pekan lalu, Rabu (16/4/2014).


Lantas kenapa di Indonesia tidak bisa?


"Di Indonesia, kunci keberhasilan BBN itu multi sektor dan multi aktor, ditentukan banyak pemimpin," ucapnya.


Bagaimana dengan Thailand, mengapa negeri gajah putih tersebut justru lebih dulu berhasil mengembangkan bioethanolnya? Menurut Rida, keberhasilan Thailand tersebut karena awalnya juga memaksa petani untuk menanam singkong dan memproduksi bioethanol.


"Saya tanya petani di sana, kok bisa berhasil? Mereka bilang awalnya juga karena dipaksa pemerintah, tapi pemerintah Thailand tidak asal memaksa, mereka juga memastikan pasarnya ada," katanya.Next


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!