Ini Cara Kapal Pertamina Antisipasi Bajak Laut

Ulsan -PT Pertamina (Persero) saat ini memiliki sendiri 61 kapal pengangkut minyak dan gas dari 191 kapal yang digunakan. Tidak jarang kapal-kapal tersebut harus melalui perairan yang berbahaya, seperti wilayah Somalia.

Seperti diketahui, salah satu perairan yang paling berbahaya di dunia adalah Somalia. Di wilayah tersebut kerap kali terjadi pembajakan.


Technical Fleet I Manager Pertamina, Toha Miharja menceritakan, tidak jarang kapal Pertamina suka tidak suka masuk ke perairan tersebut.


"Kalau ada permintaan angkut crude (minyak mentah) dari Maroko, kapal kita yang MT Gunung Geulis harus melalui perairan Somalia yang terkenal berbahaya itu," katanya ketika ditemui di galangan kapal Hyundai Heavy Industries, Ulsan, Korea Selatan, Kamis (24/4/2014).


Toha mengungkapkan, tentunya bagi pekerja Pertamina itu wajib dilakukan, walaupun dalam hati ada rasa khawatir."Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, kami harus mempersiapkan semuanya dengan detil sekali, baik itu dokumen maupun jika ada hal-hal yang tidak dinginkan seperti pembajakan kapal," tuturnya.


Ia mengungkapkan, aksi perompak Somalia kadang sulit diketahui. Mereka memanfaatkan gelombang laut sehingga tidak terlihat, dan kemudian tiba-tiba saja sudah berada di dekat kapal.


"Untuk itu, sebelum memasuki perairan tersebut kita pasangi semua pinggiran kapal dengan kawat tajam. Bukan berduri lagi, dia seperti silet, dipegang saja luka," sebutnya.


Tidak hanya itu, agar perjalanan kapal aman melalui perairan Somalia, pihaknya juga terpaksa harus menyewa tentara sewaan sebanyak 3-4 orang.


"Mereka tentara bayaran profesional, memiliki senjata lengkap. Jadi kita pakai mereka di Kolombo selama 11 hari perjalanan di Terusan Suez," kata Toha.


Biaya untuk sewa tentara bayaran, demikian Toha, memang cukup mahal yaitu US$ 300.000 (Rp 3 miliar) per 11 hari. "Nanti kapal balik lagi dari Maroko misalnya, kita sewa lagi turunnya di Kolombo. Itu sebagai gambaran bahwa untuk mendapatkan minyak bukanlah sesuatu yang mudah," tutupnya.


(rrd/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!