Udang dan Rumput Laut Masih Jadi Andalan Ekspor Kalautan RI

Jakarta -Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor produk kelautan dan perikanan di tahun 2014 sebesar US$ 5,1 miliar atau Rp 55 triliun. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan capaian ekspor produk yang sama tahun lalu yang hanya US$ 4,2 miliar atau Rp 45 triliun.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran KKP Saut P Hutagalung menyebut komoditas perikanan dan kelautan seperti udang dan rumput laut masih menjadi andalan.


"Target ekspor produk perikanan dan kelautan tahun ini US$ 5,1 miliar. Tentu kita lihat jumlah ini meningkat dari realisasi tahun 2013 sebesar US$ 4,2 miliar. Kita punya keyakinan ekspor kita naik agak tajam karena faktor udang dan rumput laut," kata Saut saat ditemui detikFinance di ruang kerjanya di Kantor KKP Kawasan Gambir Jakarta, Selasa (8/04/2014).


Saut memperkirakan, ekspor udang di tahun ini bisa mencapai US$ 2 miliar atau meningkat bila dibandingkan tahun lalu yang hanya US$ 1,6 miliar. Hal ini disebabkan volume produksi udang tahun ini diprediksi akan meningkat cukup tajam.


"Produksi udang kita tahun ini juga tinggi. Kalau ekspor udang kita tahun lalu 162.000 ribu ton tahun ini bisa mencapai 240.000 ton supaya ekspornya bisa menjadi US$ 5,1 miliar," tuturnya.


Sedangkan untuk ramput laut, diharapkan ekspor tahun ini bisa mencapai US$ 250 juta. "Kemudian rumput laut dari capaian ekspor US$ 210 juta tahun lalu, produksi kita terus meningkat tahun ini sebesar 25% atau menjadi US$ 250 juta," katanya.


Sementara itu ekspor terbesar produk perikanan dan kelautan lainnya disumbang dari produk pengolahan ikan. Adapun beberapa negara yang akan menjadi tujuan ekspor produk perikanan dan kelautan Indonesia. KKP setidaknya sudah memetakan ada 5 kawasan yang menjadi basis tujuan ekspor produk perikanan dan kelautan Indonesia.


"Ketiga adalah peningkatan nilai tambah produk olahan ikan. Amerika itu adalah pasar udang dan perikanan terbesar Indonesia dengan capaian ekspor tahun lalu mencapai US$ 1,3 miliar. Lalu ada Jepang dengan ekspor tahun lalu mencapai US$ 791 juta, Tiongkok US$ 409 juta, Eropa US$ 533 juta, dan ASEAN US$ 528 juta," katanya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!