Awal Tahun Impor Daging Sapi Merayap Naik, Ini Penjelasannya

Jakarta -Selama 3 bulan pertama 2014, terjadi tren kenaikan impor daging sapi dan sapi hidup. Penyebabnya mulai dari permintaan hingga pasokan daging lokal yang belum maksimal.

Sekjen Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Afan Anugroho mengatakan peningkatan impor daging sapi Januari-Maret karena pemerintah sudah tidak membatasi impor. Akibatnya pelaku usaha menyesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan permintaaan pasar di dalam negeri.


"Memang murni kebutuhan pasar. Kebutuhan beberapa komoditas karena dipengaruhi daya beli, kenaikan kelas menengah, pertumbuhan penduduk, ekspatriat, dan baru saja ada Pemilukada (Pemilu)," katanya.


Afan menambahkan peningkatan impor juga dipicu oleh pasokan daging sapi lokal yang belum mencapai harapan. "Sedangkan produksi lokal justru tidak menunjukkan kenaikan signifikan, ya impor naik," katanya.


Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging (Aspidi) Thomas Sembiring berpendapat saat ini memang importir bebas mengimpor daging tanpa kuota. Namun importir harus mempertanggungjawabkan permintaan impor dan izin yang dikantonginya agar mencapai minimal 80% dari SPI.


"Kalau tak bisa dipenuhi 2 kali, kalau dalam setahun total alokasi yang tak mencapai 80%, kena sanksi bisa dicabut izin impornya," katanya.


Menurutnya tren kenaikan impor daging pada awal tahun tak dipengaruhi faktor-faktor khusus. Justru menurutnya berdasarkan data impor daging dari BPS triwulan I-2014 realisasinya mencapai 28.000 ton, sedangkan SPI yang dikeluarkan triwulan I-2014 mencapai 51.000 ton, artinya ada kekurangan realiasi oleh importir daging.Next


(hen/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!