"Meskipun masih merugi dibanding periode yang sama tahun lalu, terlihat perubahan yang cukup signifikan. Indikator-indikator selama kuartal I tahun ini menunjukkan peningkatan positif di segala aspek baik operasional maupun finansial, meski di tengah kondisi industri penerbangan yang pada umumnya melemah,” kata Presiden & CEO Citilink Indonesia, Arif Wibowo, seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima detikFinance di Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Selain mampu mencatatkan pertumbuhan penumpang saat low season, Citilink pun mampu meningkatkan tingkat isian penumpang (seat load factor) sebesar 76%. Naik dibanding sebelumnya yang 74,1%.
Indikator positif lain, lanjut keterangan tersebut, adalah Citilink mampu mengatasi dampak depresiasi rupiah yang tercermin dari naiknya pendapatan penjualan tiket sebesar 35,3% yaitu dari US$ 53,1 juta menjadi US$ 71,9 juta.
Pencapaian-pencapaian tersebut dinilai sejalan dengan rencana bisnis jangka panjang Citilink saat ini. Pada 2013 perusahaan masih merugi, kemudian pada 2014 diharapkan kerugian akan mengecil atau break even, untuk kemudian mencapai profit pada 2015.
(hds/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
