Walikota Prabumulih Ridho Yahya menceritakan bagaimana di Prabumulih pernah sama sekali tidak ditemukan sumber energi rumah tangga.
"Waktu itu sekitar 2010 minyak tanah dihapuskan karena ada program pemerintah untuk konversi ke gas. Tapi gas tabung belum ada di sini, jadi kita benar-benar tidak ada energi rumah tangga waktu itu," tutur Ridho di Prabumulih, Selasa (6/5/2014).
Kondisi tersebut benar-benar memilukan mengingat kota Prabumulih yang dikenal sebagai kota minyak dan gas nyatanya tidak tersentuh oleh sumber-sumber energi rumah tangga.
"Ini ironis kali, kita adalah kota migas. Tapi kita tidak kebagian gas. Masa kita mau balik pakai kayu api (kayu bakar)?" ujar Ridho.
Kondisi tersebut mendorongnya untuk berinovasi agar sumber energi yang ada di Prabumulih bisa dirasakan oleh masyarakat.
"Waktu itu kita sampaikan kesulitan kita ke Kementerian ESDM. Setelah beberapa kali, akhirnya disetujui ide pembangunan gas kota di Prabumulih. Hasilnya ya ini, ada 4.650 sambungan. Akhirnya warga Prabumulih bisa merasakan gas yang diproduksi di kotanya sendiri," paparnya.Next
(hds/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
