Kemenpera meminta penambahan anggaran sebesar Rp 5,2 triliun ke Kementerian Keuangan. Namun kini, pengajuan APBN Perubahan 2014 sudah diketok oleh DPR.
Deputi bidang Pembiayaan Kemenpera, Sri Hartoyo mengatakan, hingga bulan ini, kredit yang sudah tersalurkan mencapai 22.991 unit dengan dana yang tersalurkan Rp 1,27 triliun.
"Tahun 2014 sampai sekarang itu baru 22.991 unit, tapi kata perbankan yang sudah diakadkan sudah 30.000 unit," katanya di acara Coffee Morning Kemenpera, di Kantor Kemenpera, Jl Raden Patah, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Sri mengatakan, hingga akhir tahun ini, dana yang tersedia untuk menyalurkan kredit rumah bersubsidi hanya cukup untuk 57.000 unit, yaitu sebesar Rp 4,5 triliun. Padahal target awal mancapai 120.000 unit dengan kebutuhan biaya Rp 9,7 triliun.
"Masih kurang Rp 5,2 triliun," katanya.
Kinerja FLPP sejak 2010-2014 sudah mencapai 308.041 unit rumah dengan total kredit yang dibayarkan mencapai Rp 13,1 triliun. Dari total tersebut, Bank BTN masih menjadi bank yang paling dominan menyalurkan pembiayaan dengan porsi 90,35% (dalam unit). Totalnya mencapai 278.309 unit.
Sedangkan berdasarkan nilai pembiayaan, Bank BTN menguasai 89% pembiayaan dengan nilai Rp 11,7 triliun.
(zul/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!