"Saya belum dengar, belum dibicarakan. Nanti kalau sudah ada kabinet baru akan dibicarakan," ujar JK saat ditanya soal pembekuan Petral di Cikarang Timur, Bekasi, Rabu (24/9/2014).
JK mengatakan, soal Petral akan dibicarakan setelah pemerintahan baru dilantik. "Jadi tidak sekarang. Semua strategi itu nanti dibicarakan di pemerintahan yang baru," singkat JK.
Di tempat terpisah, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dirinya belum banyak mengerti soal Petral.
Menurut Jokowi, mafia migas di dalam negeri hampir ada di semua titik. Mulai dari hulu sampai hilir sektor migas Indonesia.
Soal Petral, Jokowi baru tahu, perusahaan ini berdomisili di Singapura dan Hong Kong. Tugasnya sebagai perusahaan dagang, yang melakukan perdagangan minyak dan gas milik Pertamina.
"Sekali lagi perlu dicek di lapangan dan kalkulasi yang betul. Karena setahu saya, yang namanya Petral itu trading company, yang dipunyai Pertamina yang berada di Hong Kong dan Singapura. Apakah perusahaan ini yang jadikan harga tidak efisien, itu tidak tahu. Karena menurut saya mafia migas hampir di semua titik ada," tutur Jokowi.
(dnl/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
