Trase pertama yang akan dikerjakan dan ditargetkan selesai pada Desember 2017 adalah Leuwipanjang-Tanjungsari via Gedebage-Jatinangor. Kenapa?
Iwa Karniwa, Asda IV Administrasi yang juga penanggungjawab pembangunan Monorel Bandung Raya Iwa Karniwa menerangkan, alasan trase tersebut dipilih lebih dulu dibandingkan trase lainnya.
"Penumpangnya lebih memungkinkan untuk jalur tersebut. Karena kan ada sejumlah perguruan tinggi di wilayah Jatinangor. Kemacetan ke arah sana juga tinggi," ujar saat ditemui di ruang kerjanya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Selasa (16/9/2014).
Jika tidak diatasi dengan hadirnya moda transportasi massa yang memadai, menurut Iwa kemacetan akan semakin parah.
Ia menuturkan, selain potensi penumpang dan kemacetan yang tinggi pemilihan trase tersebut juga untuk pengembangan kawasan.
"Kita juga ingin ada pengembangan kawasan dengan dioperasikannya monorel," katanya.
Meski belum bisa menyebut perkiraan harga tiket monorel, namun Iwa menyatakan, Pemprov meminimalisir pengadaan tanah dalam pembangunan monorel supaya arga karcis bisa terjangkau masyarakat.
"Makanya kita lebih pilih memanfaatkan jalan nasional atau jalan provinsi supaya tarifnya wajar," tutur I
Trase Leuwipanjang-Soreang sepanjang 11 km, Dago-Pasirluyu sepanjang 12 km, Gedebage-Majalaya sepanjang 12 km, Kopo-Cililin sepanjang 24 km. Kelima trase ditargetkan selesai dalam 25 tahun.
(tya/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!