Mandiri Sekuritas: Penguatan Indeks Semakin Terbatas

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) dilanda aksi ambil untung (profit taking), setelah mencapai rekor tertingginya pada pekan lalu. Koreksi dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar -0,62% dan indeks S&P500 sebesar -0,80%.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pernyataan presiden bank sentral Eropa yang mengindikasikan tidak ada lagi pemangkasan suku bunga. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang turun -0,50%.


Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun -0,02% ke level US$91,50 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,07% ke posisi US$1.220 per troy ounce.


Dari dalam negeri, pemerintah berencana membebaskan pajak ekspor sawit setelah harga masih belum bergerak naik, di samping permintaan yang belum menunjukkan kenaikan signifikan. Sementara itu, produsen semen nasional mulai menggenjot produksinya seiring komitmen pemerintahan baru yang akan menggenjot pembangunan infrastruktur ke depan.


Di sisi lain, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dan ditutup turun -0,15% di level 5.219. Indeks masih akan bergerak mixed di kisaran 5.186 – 5.245.


Indikator MACD masih di area bullish dan berpotensi membentuk deadcross mengindikasikan penguatan indeks semakin terbatas. Hari ini Indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Indeks bergerak di kisaran support 5.209 dan resistance 5.229.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!