"Apabila orang yang tepat mengelola masalah, akan lebih mudah dibanding orang yang tidak tepat. Kalau orang yang profesional kan dia punya pengalaman yang banyak, sehingga akan lebih cepat menghadapi masalah," kata Menteri BUMN era Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid I ini di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Menurutnya sosok profesional diharapkan dapat lebih cermat dalam mengenali permasalahan BUMN. Sehingga metode yang diterapkan dalam mengelola BUMN lebih tepat dan terarah.
"Salah satu tantangan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Maka tantangan bagi Pemerintah itu berat sekali ke depan. Infrastruktur kita yang jadi masalah, ekonomi kita yang belum pasti. Ini jadi tantangan bagi pemerintahan Jokowi. Ini tidak ringan," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga sempat memberi apresiasi terhadap keberlangsungan kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Dahlan Iskan. Menurutnya BUMN-BUMN di bawah kepemimpinan Dahlan telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik.
"Bisnis itu kan berkembang terus, jadi selalu ada yang berubah. Selama lima tahun terakhir banyak kemajuannya. Tetapi tantangan BUMN seperti perusahaan lain tentu selalu harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang makin berubah kini," pungkasnya.
Sebelumnya Jokowi telah menegaskan bahwa kursi Menteri BUMN akan diduduki oleh kalangan profesional, termasuk 3 menteri ekonomi lainnya. (hen/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!