Ditemui di Balaikota, Jakarta, Jokowi mengatakan, bila dia membuka caranya memberantas mafia migas, maka oknum mafianya akan kabur duluan. Bahkan Jokowi tidak mau mengomentari soal rencana Deputi Kepala Kantor Tim Transisi, Hasto Kristiyanto, yang menyatakan akan membekukan Petral, anak usaha PT Pertamina.
"Tanya ke Pak Hasto. Begini lho, hal-hal yang berkaitan dengan mafia seperti itu, tidak mungkin kita buka. Nanti dilihat," jelas Jokowi Selasa (23/9/2014).
Soal pembenahan mafia migas, Jokowi mengatakan, semua sisi akan dibenahi, bukan hanya di Pertamina lewat Petral saja.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menjawab soal pertanyaan cara dia memilih menteri yang tidak pro kepada asing. Dia mengatakan, misi menteri-menterinya nanti harus diisi oleh misi kerakyatan.
"Sebelum melaksanakan pekerjaan itu diisi dengan misi kerakyatan, diisi dengan visi kerakyatan. Bagaimana kesulitan rakyat saat ini, bagaimana rakyat saat ini, baik yang di desa, di kampung nelayan, di daerah terpencil, bagaimana sulitnya. Kita harus mengerti. Kalau perlu diajak ke sana. Tunjukin. Tunjukin, ini lho, ini lho. Begitu. Dan isinya, isi kerakyatannya isi," tutur Jokowi.
(dnl/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!