Pasalnya, pelaku pasar mulai mempertanyakan tentang laju pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam dengan lesunya penjualan rumah setempat. Tekanan juga datang dari Tiongkok setelah perdana menterinya menyatakan tidak akan menambah stimulus.
Penjualan rumah di AS bulan Agustus turun 1,8%, jauh sekali dari prediksi pelaku pasar yang tumbuh 1% . Saham-saham properti pun langsung anjlok.
"Angka penjualan rumah ini menunjukan pemulihan ekonomi AS kurang kencang. Penjualan rumah punya peran penting di ekonomi, dengan data seperti ini menjadi awan hitam di pasar modal," kata Rex Macey, analis pasar dari Wilmington Trust Investment Advisors di Atlanta, Georgia, seperti dikutip Reuters, Selasa (23/9/2014).
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 107,06 poin (0,62%) ke level 17.172,68, Indeks S&P 500 kehilangan 16,11 poin (0,8%) ke level 1.994,29 dan Indeks Komposit Nasdaq anjlok 52,10 poin (1,14%) ke level 4.527,69.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!