Banyak Perusahaan Elektonik Jepang 'Tumbang', Ini Kata Bos Panasonic RI

Jakarta -Tahun lalu perusahaan-perusahaan raksasa elektronik Jepang banyak mengalami kerugian, seperti Panasonic dan Sharp yang pada 2013 kerugiannya total mencapai Rp 121 triliun.

Presiden Komisaris Panasonic Gobel Indonesia Rachmat Gobel mengungkapkan, banyaknya perusahaan elektornik asal Jepang yang rugi disebabkan banyak hal.


"Itu penyebab (rugi) banyak hal, termasuk Yen yang terlalu mahal. Dan tergantung manajemen masing-masing serta produk yang dikembangkan dan dijual," kata Rachmat ditemui di acara Panasonic Solution Forum, di Hotel Sangri-La, Jakarta, Senin (13/10/2014).


Rachmat mengungkap, sementara di Indonesia sendiri merupakan pasar yang paling bagus dan paling penting terutama bagi Panasonic.


"Pasar di Indonesia itu besar, makanya produk eletronik yang dikembangkan ke depan harus yang ramah lingkungan, konsumsi energinya rendah supaya bisa mengurangi konsumsi listrik di rumah. Namun, untuk bisa mengembangkan produk yang ramah lingkungan dan rendah konsumsi listriknya perlu dukungan dari pemerintah," ujarnya.


Rachmat menambahkan, Panasonic Gobel Indonesia sendiri saat ini mengubah strategi bisnisnya dari yang awalnya business to corporate saat ini lebih mengedepankan business to business.


"Stategi bisnis kita akan meliputi B2C, B2B maupun B2G, dengan solusi yang komprehensif di bidang energi, keamanan, rumah tangga dan lain-lain," tutupnya.


(rrd/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!