Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum DAI Hendrisman Rahim saat berbincang dengan media di Gedung Permata, Kuningan, Jakarta, Senin (13/10/2014)
"Selama ini sudah cerdas berasuransi untuk yang sudah punya polis. Jadi jumlah sekarang ini yang diharapkan menjadi pemegang polis ini masih rendah. Angka penetrasi kita masih di bawah 5%. Ini angka rendah sekali," ujarnya.
Hendrisman menilai penetrasi ini harusnya bisa lebih cepat dari potensi yang ada. Mengingat jumlah penduduk 240 juta jiwa yang harusnya ikut serta berasuransi.
Lemahnya penetrasi tersebut, menurutnya dikarenakan banyak hal. Seperti sosialisasi dari produk asuransi. Jumlah masyarakat yang mengetahui asuransi sudah cukup banyak. Namun tidak semuanya pemegang polis.
"Orang yang tahu akan asuransi itu banyak. Tapi yang beli dikit. Jadi tahu saja itu belum cukup. Harus beli," terang Hendrisman.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 mencatat 17,84% atau hanya 18 orang dari 100 penduduk Indonesia yang mengerti manfaat asuransi. Tapi baru 11,81% atau 12 dari 100 orang membeli polis.Next
(mkl/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!