Harganya Lebih Mahal 3 Kali Lipat, Apartemen di Singapura Tetap Dibeli Orang Kaya RI

Jakarta -Orang Indonesia masih gemar menghabiskan uang untuk membeli proyek properti di luar negeri, meski harganya bisa mencapai tiga kali lipat lebih mahal dibanding di dalam negeri.

Kepala Riset Lembaga Konsultan Properti Savills PCI, Anton Sitorus mengatakan, saat ini orang-orang kaya di Indonesia gemar membeli proyek properti khususnya apartemen di Singapura, Malaysia dan Australia. Di daerah-daerah tersebut, harga apartemen bisa mencapai 3 kali lipat lebih mahal dibandingkan di Jakarta.


"Kalau di Manila, Bangkok mungkin sekarang harga yang kualitasnya mirip, itu sama Singapura itu bisa sampai 3 kali lipat dari harga di sini," kata Anton kepada detikFinance, Selasa (14/10/2014).


Anton mencontohkan, untuk proyek apartemen mewah yang terletak di titik primer kota Jakarta misalnya, harga apartemen sudah mencapai Rp 2 miliar lebih.


"Kalau di sana itu dikali 3 jadi Rp 6 miliar," tambahnya.


Harga tinggi tak menyurutkan mereka yang punya uang banyak untuk membeli apartemen di luar negeri. Karena berbagai alasan seperti aset investasi, keamanan, gengsi dan alasan lain, mereka tetap membeli proyek properti tersebut di luar negeri.


Ditambahkan Anton, saat ini, orang kaya di Indonesia masih menjadi salah satu konsumen terbesar pembeli apartemen di Singapura, Malaysia dan Australia. Di samping konsumen dari Rusia dan China.


"Kebanyakan pengusaha," tutupnya.


Sejak beberapa tahun lalu, misalnya pada 2011 berdasarkan Far East Organization salah satu pengembang terbesar di Singapura, pembeli asal Indonesia termasuk dalam tiga pembeli asing teratas yang membeli properti di Singapura. Orang-orang Indonesia berduit ini sebagian besar membeli properti pada kisaran US$ 1,2 juta sampai US$ 4,2 juta atau sekitar Rp 10,2 miliar hingga Rp 35,7 miliar per unit.

Bahkan berdasarkan data Urban Redevelopment Authority of Singapore, lebih dari 1.706 orang Indonesia telah membeli rumah-rumah pribadi di Singapura pada 2010. Rata-rata mereka membeli unit dengan harga diatas US$ 1,2 juta atau diatas Rp 10,2 miliar per unit. Sebanyak 35% dari mereka memilih kawasan distrik 9,10 dan 11 sebagai kawasan utama di Singapura.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!