Ingin RI Swasembada Garam, Pria Ini Ciptakan Teknologi Isolator

Jakarta -Potensi kelautan Indonesia yang sangat luas belum dimanfaatkan dengan optimal. Salah satunya garam industri yang hingga saat ini belum mencapai swasembada.

Dasar itu lah yang menjadikan Sudarto, Kepala Balai Besar Pencegahan dan Pencemaran Kementerian Perindustrian menciptakan suatu teknologi canggih bernama media isolator. Alat ini bisa digunakan untuk mengoptimalisasikan produktifitas garam di dalam negeri.


"Saya ingin tahun 2019 itu swasembada garam," kata Sudarto di acara Diskusi mengenai capaian Sektor Industri Garam, di Kaffein the Foundry SCBD, Jakarta, Selasa (14/10/2014).


Sudarto mengatakan, kebutuhan garam industri di tahun ini diperkirakan mencapai 3,5 juta ton. Sedangkan prduksi garam nasional hanya mampu menutup kebutuhan hingga 1-2,5 juta ton. Dengan media isolator ini dia yakin, produksi garam bisa naik hingga 100%.


Makanya saya berinovasi dengan media isolator. Penelitian ini dilakukan di 2008-2009 melakukan penelitiannya. Pada maret 2013 inovasi ini disosialisakan ke petani garam di Jateng sebanyak 220 orang. Dengan adanya (inovasi) itu, rata-rata bisa baik dua kali lipatnya, sampai 100%," katanya.


Sudarto menjelaskan, peningkatan produksi diciptakan dari percepatan waktu produksi. Dengan media isolator ini, penyerapan garam dengan sinar matahari akan berlangsung lebih cepat dari biasanya, sehingga dalam satu peridoe produksi, garam yang dihasilkan bisa lebih banyak.


Media isolator ini berbentuk plastik yang membentang dengan rata-rata berukuran 13x23 meter. Plastik tersebut akan dihamparkan di lahan atau pantai penghasil garam untuk menyemai garam dari laut. Harga dari satuan media isolator tersebut dibanderol Rp 20 juta.


"Bisa dibayar dengan KUR (kredit usaha rakyat)," katanya.


Wakil Menteri Perindustrian Alex W Retraubun mengapresiasi temuan ini. Menurutnya, ini bisa meningkatkan perekonomian rakyat khususnya petani garam karena produktivitas semakin meningkat.


"Penemuan Pak Darto ini suatu terobosan yang patut dihargai, dan sangat pentng untuk kemandiirian kita di bidang industri garam. Karena dapat meningkatkan ekonomi rakyat," tutur Alex.


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!