Executive Vice President PT Astra Honda Motors Johannes Loman mengatakan, pihaknya mendukung kenaikan harga BBM bersubsidi. Dia sepakat bahwa subsidi BBM yang nilainya ratusan triliun rupiah per tahun harus dialihkan ke hal-hal yang lebih produktif seperti pembangunan infrastruktur.
"Kami sangat mendukung, karena dana-dana itu akan dipakai ke hal-hal yang lebih riil dan membuat perekonomian menjadi lebih tumbuh lagi. Jangka panjangnya akan baik," kata Johannes usai menemui Menteri Perindustrian Saleh Husin di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (11/11/2014).
Namun, Johannes mengakui bahwa kenaikan harga BBM akan berdampak dalam jangka pendek. Harga BBM yang lebih mahal membuat konsumen akan menghitung ulang pengeluaran. dan pada akhirnya menunda rencana untuk membeli kendaraan.
"Tapi itu short term (jangka pendek), 3-5 bulan. Setelah itu tumbuh lagi. Mereka akan menunda beli motor itu sesaat," tuturnya.
Johannes memperkirakan, pertumbuhan pembelian kendaraan bermotor pasca kenaikan BBM hanya akan berada di kisaran 5%. "Ya kira-kira segitu lah," ujarnya.
(zul/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
