JK: Harusnya Harga BBM Naik Awal Bulan Ini

Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, kenaikan harga BBM subsidi harusnya dilakukan pada awal November ini. Namun ada perubahan yang dilakukan. Kenapa?

Malam ini JK menjelaskan, alasan utama penundaan kenaikan harga BBM subsidi adalah karena harga minyak dunia yang turun di kisaran US$ 80 per barel.


Soal kenaikan harga BBM subsidi ini, JK menjelaskan, alasan utamanya adalah defisit anggaran yang besar karena tingginya subsidi BBM. Subsidi BBM ini menyebabkan nilai impor Indonesia meningkat, sehingga neraca perdagangan ikut defisit. Tahun ini nilai defisit APBN mencapai 2,5% dari PDB.


Kemudian, defisit APBN ini juga diakibatkan penurunan penerimaan negara akibat merosotnya harga komoditas, seperti batu bara, karet, dan sawit.


Kita justru punya kesempatan yang maju, selama kita punya kebijakan yang baik. Hal yang saya katakan tadi yang pesimis. Mari kita pandangannya ke optimis, dan itu dapat kita laksanakan dengan tak punya kendala yang tinggi.


"Dengan dua hal domestik ini, dari sisi pemerintah bisa kita perbaiki dengan ‎menaikkan BBM saja, yang mestinya awal bulan lalu, tapi kita tunda sedikit. Karena pada saat yang sama harga minyak dunia turun ke US$ 80-85 per barel, jadi tentu ada penyesuaian ulang lagi berapa harga yang kita naikkan," tutur JK di depan nasabah Bank Permata dalam acara 'Economic Outlook Bank Permata' di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (12/11/2014).


JK mengatakan, meski harga BBM naik, namun subsidi masih tetap ada. Artinya harga BBM subsidi tidak akan dilepas dan dihapus ke harga keekonomiannya.


"Jadi tak lama lagi tentu (kenaikan harga BBM), karena makin lama makin sulit tentu gelombang ketidaksenangan. Ini keputusan yang harus kita ambil apapun risikonya. Sebagaimana Pak Jokowi sudah menjelaskannya termasuk menjelaskannya di luar negeri hal tersebut," ucap JK.


(dnl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!