"PLTU Cilacap 5.000 MW itu yang bangun Jawa Energi. Mereka masih masalah perizinan lahan, kita lagi konsolidasikan, dan sebenarnya kalau dari urusan peraturan ketenagalistrikan tidak ada masalah," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman, ditemui di kantornya, Kuningan, Jakarta, Kamis (13/11/2014).
Jarman mengungkapkan, investor yang membangun PLTU 'raksasa' tersebut sudah pernah membangun PLTU di daerah lain, seperti di Bali yakni PLTU Celukan Bawang, Buleleng Bali dengan kapasitas 429 MW.
"Jawa Energi itu dia bersama-sama (konsorsium) membangun PLTU Celukan Bawang, tapi pakai nama perusahaan lain," ungkapnya.
Ia menegaskan, pembangunan PLTU Cilacap 5.000 MW tersebut tentunya harus dilakukan secara konsorsium, karena dana investasinya sangat besar.
"Tentu pasti konsorsium, karena nggak mungkin. Sama seperti PLTU Celukan Bawang kan ada perusahaan lokalnya ada juga investor asingnya," tutupnya.
Seperti diketahui, kontraktor yang membangun PLTU Celukan Bawang di Bali adalah PT General Energi Bali, dimana dalam pembangunan konstruksi PLTU dikerjakan oleh Shanghai Electric Power Construction.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!