Jokowi Puji Tiongkok, Bangun 10.000 Km Rel Kereta dalam 8 Tahun

Nay Pyi Taw -Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji Tiongkok yang mampu membangun 10.000 km rel kereta dalam waktu relatif singkat, hanya 8 tahun. Indonesia sudah tertinggal jauh dalam pembangunan rel kereta.

Menurut Jokowi, pembangunan rel kereta itu sejalan dengan komitmen pemerintahan Predisen Xi Jinping untuk memajukan industri setempat. Caranya dengan membangun Jalur Sutra Abad 21.


"Tiongkok betul-betul ingin industrinya maju dengan jalur sutra mereka. Mereka ingin masuk ke jaringan kereta api juga, sehingga kemarin saya diajak naik kerta cepat itu salah satunya. Dalam 8 tahun bisa (bangun) lebih dari 10.000 km," kata Jokowi sebelum berangkat ke Australia dari Myanmar, Jumat (14/11/2014).


Pembangunan rel kereta Tiongkok itu bisa dibilang sangat pesat, apalagi jika dibandingkan Indonesia yang sejak zaman penjajahan Belanda baru membangun satu jalur baru, yaitu Jalur Rel Ganda Jakarta-Surabaya sepanjang 428 km.


Selain membangun rel kereta, Tiongkok juga membangun banyak pelabuhan untuk mendukung Jalur Sutra terbarunya itu. Hal ini juga akan ditiru oleh Indonesia.


"Ini kan nanti menyangkut seaport seperti apa. Kalau kita sudah menentukan lokasi, uangnya nanti dari APBN atau dari investasi swasta. Kalau swasta kita mendapat untung apa. Saya enggak mau memberi komentar terlalu banyak dulu," jelasnya.


Niat Jokowi adalah menyambungkan Jalur Sutra Tiongkok dengan konsep Tol Laut Indonesia. Pihak Tiongkok sudah menyataka siap untuk 'perkawinan' dua konsep ini.


(ang/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!