"Beliau (Tutut) sudah tahu soal keputusan MA ini, dan seperti keyakinan yang beliau sampaikan kepada saya. Beliau selalu percaya kami akan menang," ujar Kuasa Hukum Tutut, Harry Pontoh kepada detikFinance, Selasa (11/11/2014).
Pihak Tutut berharap pihak Hary Tanoesudibjo menerima hasil MA ini, dan menyerahkan kepemilikan TPI kembali ke Tutut.
"Kami tidak berharap lagi ada keanehan-keanehan dari pihak Hary Tanoe, karena ini kita harus belajar untuk menghormati keputusan MA yang terakhir," jelas Harry.
Seperti diketahui, MA menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang dilayangkan PT Berkah Karya Bersama atas sengketa hak pemilik Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Atas hal ini, maka MA semakin mengukuhkan Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut sebagai pemegang sah TPI.
Ketetapan MA ini diputuskan pada 29 Oktober 2014. PK itu diregister dengan nomor perkara 238 PK/PDT/2014. Duduk selaku ketua majelis Dr M Saleh dengan hakim anggota Hamdi dan Prof Dr Abdul Manan.
Keputusan MA ini merupakan buah hasil perjuangan Tutut dan kuasa hukumnya selama 9 tahun, untuk kembali merebut TPI.
(dnl/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
