Tiongkok Punya Dana US$ 2,5 Triliun, Menko Maritim: Kenapa Nggak Investasi ke RI?

Jakarta -Presiden Joko Widodo kembali menekankan pentingya membuka kembali 'jalur sutra' antara Tiongkok dan Indonesia. Oleh karenanya, pemerintah membidik investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya di Indonesia guna mengembalikan 'jalur sutra' itu.

"Mereka punya dana cadangan US$ 2,5 triliun kalau nggak salah. Kenapa itu nggak diinvestasikan ke mari (Indonesia)?" ujar Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2014).


Indroyono menegaskan akan memperkuat kembali jalur sutra. Oleh karenanya, pemerintah akan memberikan kemudahan untuk invetasi asing masuk ke Indonesia, termasuk dari Negeri Tirai Bambu.


"Masalah perizinan akan kita permudah. Masalah penyediaan lahan dipermudah," ucapnya.


Dirinya kembali mengulang program pemerintah untuk membangun listrik sebesar 35.000 Megawatt dan mengupayakan untuk membangun dan merevitalisasi 24 pelabuhan.


"Kereta api diupayakan trek-treknya tak hanya di Jawa, tapi di Sumatera, Kalimantan, dan juga Papua ditawarkan semua ke Tiongkok," terangnya.


Pemerintah mengatakan, konsep kemaritiman yang akan dibangun dengan Tiongkok akan tetap menguntungkan Indonesia.


"Pak Presiden memaparkan ini langsung dan kita lihat reaksi investor Tiongkok. Kita tunjukkan mau bangun apa, bangun listrik, ‎bangun 24 pelabuhan, jalur kereta api, MRT, pengembangan benih," kata Indroyono.


(fiq/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!