Agus Marto Jadi BI-1, Pemerintah Harus Cari Figur Tepat di Posisi Menkeu

Jakarta - Pencalonan Agus Martowardojo menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) meninggalkan satu posisi penting di pemerintah, yaitu Menteri Keuangan. Meski dalam proses, kepergian Agus Marto diprediksi dapat merusak kepercayaan pasar.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menyatakan hal tersebut menjadi salah satu pertanyaan anggota komisi XI DPR, kala pembahasan pencalonan Agus di Gedung DPR RI, Senayan, Rabu (20/3/2013).


"Terus cuma ada satu yang menjadi concern adalah pertanyaan kalau menurut Ibu kalau pak Agus pergi siapa yang pantas menggantikan," ujar Destry kepada wartawan usai rapat.


Ia menyatakan, pemerintah masih ada waktu satu tahun kedepan. Ada rasa kekhawatiran, kepergian Agus Marto dapat menimbulkan masalah.


"Waktunya kan mepet tinggal 1 tahun itu memang merupakan satu PR, jangan sampai itu menjadi masalah, karena kan bisa merusak confidence pasar," jawabnya.


Menurutnya, Agus Marto dapat menjaga fiskal dengan sehat dan penuh kehati-hatian selama ini. Sehingga, penerusnya tentu adalah orang yang setidaknya dapat melanjutkan keahlian Agus.


"Menjaga fiskal itu kan nggak gampang, paling tidak kan itu orang yang sudah menguasai itu jadi tinggal lari nanti, itu tantangan kedepan," sambungnya.


Ada beberapa persoalan fiskal yang cukup rentan. Diantaranya adalah persoalan subsidi energi, khususnya terkait Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.


"Ya jadi isunya siapa yang akan menggantikannya, karena itu yang sangat ditakutkan kalau masalah fiskal kan tantangannya banyak, soal subsidi, bugeting, policy, ini kan pak Agus sebenernya sedang mau memperbaiki ini," tambahnya.


Destry tidak menyebutkan calon nama pengganti Agus. Namun, Ia mengaku telah sepakat dengan DPR untuk ciri-ciri pengisi Menteri Keuangan.


"Di dalem secara formal tidak dibahas tetapi paling tidak ciri-cirinya sudah dibahas lah, harus yang menguasai , bukan orang baru," tandas Destry.


(dru/dru)