BPH Migas: Isu Kenaikan Harga BBM Dorong Adanya Penimbunan

Jakarta - Isu rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi pada April 2013 ini membuat konsumsi BBM subsidi meningkat pasalnya masyarakat panik dan membuat spekulasi dengan menimbun BBM subsidi.

Kata Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Someng, akibat isu-isu pemerintah akan menaikkan harga BBM subsidi konsumsi BBM langsung meningkat.


"Dan akibat isu kenaikkan harga BBM subsidi membuat orang spekulasi dan melakukan penimbunan BBM subsidi," ucap Andy kepada wartawan di Kantor Direktorat Jenderal Migas, Plaza Centris, Kuningan, Rabu (20/3/2013).


Dikatakan Andy, padahal dalam periode Januari-Februari konsumsi BBM subsidi relatif normal.


"Padahal konsumsi selama Januari-Februari ini normal, over kuota juga sangat kecil hanya 0,7%, makanya saya minta masyarakat tenang dan tidak melakukan berbagai spekulasi penimbunan yang ujung-ujungnya juga membuat resah masyarakat," tegasnya.


Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Jenderal Migas, Edy Hermantoro, rencana kenaikkan harga BBM tidak berada dikewenangan Kementerian ESDM.


"Itu harus dirapatkan di sidang kabinet, meliputi berbagai kementerian tidak hanya Kementerian ESDM saja. Fokus kita saat ini adalah agar program konversi BBM ke BBG tahun ini berjalan sukses, ini bisa menurunkan konsumsi BBM subsidi cukup signifikan," tandasnya.


Seperti diketahui subsidi BBM dalam APBN 2013 dipatok sebesar 46,01 juta kilo liter atau dianggarkan Rp 193 triliun.


Banyak pihak memprediksi kuota BBM subsidi tersebut jebol karena melihat tingginya konsumsi BBM subsidi karena faktor pertumbuhan ekonomi, bertambahnya konderaan bermotor dan disparitas harga antara BBM subsidi dan non subsidi yang terlampau jauh yakni hampir Rp 5.000 per liter.


Hal inilah kata BPH Migas membuat konsumsi BBM subsidi meningkat karena industri, kapal dan kendaraan mobil mewah beralih menggunakan BBM subsidi.


(rrd/ang)