Agus Marto Jadi Gubernur BI, SBY Diminta Segera Tunjuk Menkeu Baru

Jakarta - Ketua Komisi XI DPR-RI Emir Moeis meminta Presiden SBY agar segera menunjuk Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru pengganti Agus Martowardojo. Hal ini menyangkut kepercayaan pasar yang berpotensi bergejolak jika tak ada kepastian penunjukan menkeu baru.

"Tidak April tapi secepatnya sudah harus ada nama (menkeu baru)," ungkap Emir kepada detikFinance usai rapat internal di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa (26/3/2013)


Menurutnya, presiden tidak bisa menunggu terlalu lama apalagi membiarkan isu pengganti Agus Marto berlarut-larut. "Jangan ada kesan ngambang dan nggak ada keputusan," ujarnya.


Emir mengingatkan presiden agar tidak boleh salah memilih posisi strategis menteri keuangan. Kriteria utamanya adalah individu yang memiliki disiplin fiskal. "Presiden tidak boleh salah pilih," sebutnya.


Ia menambahkan bahwa sebaiknya, Menkeu adalah orang di dalam pemerintahan sendiri antaralain Wakil Menteri, Dirjen dan lain-lain. Walaupun dari orang luar, Emir merekomendasikan nama Darmin Nasution yang kini sebagai Gubernur BI.


"Dirjen atau wamen kalau harusnya dari yang dalam pemerintahan, karena Apapun kalau ada yang baru masuk harus ada proses adaptasi, itu berisiko," pungkas Emir.


Sebelumnya Ekonom yang juga Wakil Ketua Umum PAN, Dradjad Wibowo mengungkapkan terdapat tiga calon yang 'mumpuni' untuk menjabat posisi Menkeu.


"Calon menkeu ada 3 yakni Darmin Nasution, Gita Wirjawan, dan Chatib Basri," jelas Dradjad ketika dihubungi detikFinance beberapa waktu lalu.


Menurut Dradjad, Darmin Nasution pengalamannya cukup luas di bidang fiskal dan moneter. "Saya pernah juluki dia sebagai Minister of Finance de facto. Dia terlibat dalam berbagai episode kebijakan keuangan dan moneter negeri ini sejak krisis," jelas Dradjad.


Lalu apa masalah seorang Darmin Nasution? "Hanya masalahnya, dia bukan orang dalam istana. Saya tidak tahu apakah Presiden akan nyaman dengan Darmin Nasution sebagai Menkeu," tuturnya.


Bagaiman Gita Wirjawan? "Kalau Gita Wirjawan, sangat matang pengalaman pasar dan dikenal luas di kalangan pelaku pasar keuangan. Sejauh yang saya tahu, pasar tidak punya penilaian negatif terhadap dia. Dia juga orang dalam istana. Jadi saya rasa Gita Wirjawan punya peluang lebih besar," papar Dradjad.


Dikatakan Dradjad lebih jauh, kelemahan Gita hanya satu yakni Wapres Boediono kurang mendukung seorang Gita. Karena untuk sementara urusan keuangan dan moneter, Presiden banyak mendengar Wapres.


"Kalau Chatib Basri sendiri, dia lebih direstui Wapres, Bank Dunia dan IMF. Kalau Chatib yang dipilih, berarti SBY lebih mendengarkan Wapres dan pihak asing untuk mengisi posisi ini," paparnya.


"Kalau saya pribadi, lebih cenderung Darmin atau Gita Wirjawan. Agus untuk menjadi BI-1 tidak ada kendalanya bahkan aklamasi dimungkinkan DPR," imbuh Dradjad.


(hen/hen)