Dahlan Iskan Buka Kisahnya Saat Diminta Presiden SBY Jadi Dirut PLN

Jakarta - Saat menjadi dosen tamu pada kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN), Jakarta, Menteri BUMN Dahlan Iskan membuka kisahnya saat diminta oleh Presiden SBY menjadi Direktur Utama PT PLN (Persero). Bagaimana kisahnya?

Di depan ratusan mahasiswa yang hadir, Dahlan mengatakan, dirinya diminta oleh Presiden SBY membenahi sektor kelistrikan nasional dan pembenahan internal PLN saat itu. Namun Dahlan sempat ragu, karena dirinya baru saja sembuh dari operasi ganti hati yang dilakukannya.


"Presiden meminta ke saya. Tapi saya bilang ke bapak presiden, saya juga nggak mau jadi Dirut PLN. Saya baru sembuh dari sakit. Saya sakit hati. Waktu itu, hati saya penuh kanker hati," tutur Dahlan di Kampus UIN, Jakarta, Senin (18/3/2013).


Setelah dibujuk, Dahlan tak langsung menyetujui permintaan Presiden. Sebelum menyanggupi permintaan khusus itu, Dahlan menjelaskan, dirinya harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter tempat ia operasi ganti hati di China.


"Tanya ke dokter dan bilang, saya boleh bekerja jadi Dirut PLN. Diperiksa 1 minggu, katanya Pak Dahlan sehat. Saya boleh kerjakan apapun dan seberat apapun. Saya sampaikan ke Bapak Presiden dan kemudian Bapak Presiden senang," tambahnya.


Setelah secara resmi dipilih menjadi Dirut PLN, Dahlan mengatakan kepada Presiden SBY, dirinya rela bekerja secara gratis tanpa mengambil fasilitas seorang Dirut.


"Saya sudah nggak mau cari uang. Saya bilang ke Bapak Presiden, saya nggak digaji, saya nggak mau pakai rumah dinas, mobil dinas. Karena itu, saya ditambah umur saja sangat senang," tegasnya.


(feb/dnl)