Dahlan Iskan Masih Pikirkan BUMN Bisa Buka Peternakan Sapi di Australia

Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan masih mempelajari arahan presiden SBY agar perusahaan pelat merah membuka peternakan sapi di luar negeri. Hal ini dilakukan untuk mendukung swasembada daging 2014.

Secara hitungan bisnis, opsi terbaik adalah membuka peternakan dan pengembangan bibit atau anakan sapi di Australia.


Hal ini dipilih karena selama ini, biaya untuk menghasilkan anakan sapi atau pedet hingga menjadi sapi bakalan dibutuhkan dana yang sangat mahal yakni hingga Rp 9.000.000 per ekor.


"Kita punya informasi bahwa untuk melahirkan anak sapi yang paling efisien itu di Australia. Di sana untuk melahirkan anak sapi hanya perlu Rp 3 juta kalau di Indonesia untuk lahirkan 1 anak sapi diperlukan Rp 9 juta," tutur Dahlan di Kantor Pusat PT PLN Jakarta, Selasa (19/3/2013).


Dahlan menyebut, opsi membuka peternakan khusus menangani bibit sapi di luar negeri ini, bisa saja dikelola oleh BUMN yang telah serius mengembangkan sapi seperti PT RNI dan PT Berdikari. Setelah bibit sapi siap digemukkan, maka akan dikirim ke Indonesia untuk digemukkan dan dipotong guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Langkah ini dipilih, karena biaya pengembangan sapi hingga siap potong, paling efisien ada di Indonesia.


"Penggemukan terbaik ada di Indonesia, Australia kalah. Sapi bobot 250 kg ke 450 kg, di sini murah dan cepat sekali. Di Australia lambat dan mahal," tambahnya.


Namun, Dahlan kembali menekankan, hal tersebut masih sebatas pemikiran, belum pada tahap pengkajian lebih serius.


(feb/dru)