Ilham Habibie Bikin Pesawat R80 Karena Bisnis dan Idealisme

Jakarta - Anak sulung mantan Presiden RI BJ Habibie, Ilham Habibie, kembali melanjutkan mimpi sang ayah yakni membuat pesawat sipil sebagai penerus N-250 bernama Regio Prop (R-80), alasannya karena bisnis dan idealisme.

"Tujuannya kami mau buat R80 tidak lain karena bisnis dan idealisme, kalau hanya idealisme dapatnya rugi, kalau dibilang bisnis tidak juga karena saya masih punya semangat kedirgantaraan, jadi dua-duanya karena idealisme dan bisnis," kata Ilham ketika ditemui detikFinance di kantornya Kawasan Mega Kuningan, seperti dikutip Senin (18/3/2013).


Dikatakan Ilham, namun dari berbagai pengalaman yang telah dimiliki saat ini dirinnya mendirikan PT Ragio Aviasi Industri (RAI) untuk membangun pesawat R80. Dirinya juga akan menggandeng beberapa investor dan bahkan jika berkembang akan menjadikan RAI sebagai perusahaan terbuka atau IPO.


"Namun saya punya pengalaman cukup buruk, saya dulu punya perusahaan minyak yang saya dirikan sendiri, kemudian menjalin konsesi dan akhirnya berkembang kemudian listing di London, dan direksi memutuskan untuk menjual perusahaan dan pindah ke Italia, ya lucu ya begitu memang bisnis perusahaan saya yang dirikan sendiri tapi saat ini bukan milik saya, saya hanya pemegang saham saja," ungkapnya.


Ilham sendiri tidak hanya fokus dibisnis pesawat terbang, saat ini dia juga melanjutkan bisnis almarhumah Hasri Ainun Habibie. Dimana saat ini Grup Ilthabi Rekatama mengelola website majalah Orbit Digital yang merupakan lanjutan dari Majalah Orbit.


"Saat ini kami juga aktif di bisnis membangun pembangkit listrik mini hidro, ada di beberapa tempat seperti di daerah Sumatera. Saya juga punya perusahaan batubara, tapi sekarang lagi tiarap karena harga batubara yang rendah sekali. Saya juga aktif di berbagai organisasi di ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia), saya juga aktif di Kadin, aktif juga di Persatuan Bola Volly Seluruh Indonesia dan banyak lagi, hampir 50% hidup saya mengurusi bisnis 50% lagi aktif di organisasi," tandas Ilham.


(rrd/ang)