Ini Penampakan Bawang Putih Made In China di Kramat Jati

Jakarta - Pasokan bawang putih di Indonesia masih sangat bergantung kepada impor. Sebanyak 95% pasokan bawang putih di dalam negeri didapat dari impor. Negara pemasok bawang putih utama adalah China. Seperti apa bawang putih asal China?

Berdasarkan penelusuran detikFinance di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mayoritas bawang putih yang dijual merupakan bawang putih impor dari China. Dalam sekali pengiriman, sebuah toko bisa mendapatkan rata-rata hingga 15 ton bawang putih asal China.


"Sekali kirim ke induk ini bisa 20 box, masuk ke toko kita 5 box. Satu box isinya sekitar 3,5 ton," ujar Darto, salah satu penjual bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati, Senin (18/3/2013).


Bahkan, menurutnya, hampir 100% para penjual bawang di pasar induk ini tidak menjual bawang putih lokal. Karena, bawang putih lokal berukuran kecil, dan memiliki kualitas yang lebih rendah dibanding bawang putih impor.


"Kalau yang lokal itu dari Karanganyar, Jawa. Nggak ada yang jual, jarang, karena kebanyakan bawang putih Jawa itu dipakai untuk bumbu giling," tambahnya.


Kalaupun ada yang menjual bawang putih lokal, lanjut Darto, itu karena pasokan bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati sedang kekurangan. "Harganya juga lebih murah, paling Rp 35 ribu per kg. Kalau bawang putih yang impor sekarang harganya Rp 40-45 ribuan," lanjutnya.


Dari mana mereka mendapatkan bawang putih impor tersebut? Darto mengaku ada pengusaha-pengusaha besar yang datang menawarkan bawang putih ini ke pasar induk, lalu kemudian mulai mengirimkannya.


"Bawang China ini datang dari kota. Pemasoknya bos-bos besar, saya kan cuma orang kecil jadi nggak tahu. Tapi mereka pernah datang ke sini, nawarin mungkin kayak begitu," pungkasnya.


(zul/dnl)