Krisis Siprus Masih Membayangi, Wall Street Jatuh Lagi

New York - Wall Street jatuh di awal pekan akibat tertekan kekhawatiran krisis Republik Siprus di zona Eropa. Sentimen ini menghapus poin yang sudah dicetak indeks-indeks di awal perdagangan.

Koreksi mulai terjadi setelah Jeroen Dijsselbloem, yang memimpin menteri-menteri keuangan di Uni Eropa, menyatakan bahwa saat sebuah bank butuh pertolongan, pemimpin Uni Eropa akan meminta pemegang saham bank tersebut, juga pemegang obligasi dan nasabah untuk membantu rekapitalisasi.


"Kasus Siprus ini berbeda dengan sebelumnya, di mana membutuhkan perhitungan matang seperti yang sudah disepakati kemarin," kata Dijsselbloem, dikutip Reuters, Selasa (26/3/2013).


Sebelum terkena koreksi, Indeks Dow Jones sempat mencetak rekor intraday tertingginya sepanjang masa di level 14,563.75. Aksi beli terjadi didorong kesepakatan bailout Siprus oleh Uni Eropa.


"Ada sedikti rasa lega ketika kesepakatan terjadi, tapi memang masih ada kekhawatiran yang berkembang dan harus segera diurus," kata Jack Ablin, kepala investasi dari BMO Private Bank di Chicago.


Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 64,28 poin (0,44%) ke level 14.447,75. Indeks Standard & Poor's 500 turun 5,20 poin (0,33%) ke level 1.551,69. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 9,70 poin (0,30%) ke level 3.235,30.


(ang/ang)