PT INTI Rambah Bisnis Telekomunikasi di Irak

Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang telekomunikasi, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) berencana masuk ke bisnis pengembangan jaringan telekomunikasi di Irak.

Hal ini menindaklanjuti kunjungan delegasi Indonesia yang dikoordinir Menteri Perekonomian Hatta Rajasa beberapa waktu lalu. Rencana awal, INTI ingin menawarkan dan menggarap jaringan fiber optik di negeri yang baru bangkit dari perang itu.


"Kita melihat peluang yang ada, salah satunya yang kita tawarkan teknologi mirip Telkom yakni jaringan kabel, jaringan broadband fiber optik, Mereka masih pakai kabel tembaga," tutur Direktur Utama INTI, Tikno Sutisna kepada detikFinance, Rabu (20/3/2013).


Pihak INTI sendiri, telah melakukan presentasi dan pembicaraan dengan perusahaan telekomunikasi lokal di Irak. Hal yang diutarakan terkait tawaran kerjasama pengembangan jaringan telekomunikasi. Tikno menjelaskan, perusahaan lokal di sana tampaknya tertarik untuk menggadeng INTI membangun

jaringan telekomunikasi.


"Sebetulnya baru memberikan respon untuk bekerjasama," tambahnya.


Terkait konsep kerjasama yang ditawarkan, INTI masih mempelajari beberapa opsi atau skema kerjasama yang kemungkinan bisa dijalin dengan perusahaan telekomunikasi di Irak. Namun, jika INTI bisa masuk ke Irak, Tikno menegaskan kembali, secara kemampuan dan pengalaman, INTI mampu menggarap jaringan telekomunikasi di Irak.


"Kami ada beberapa kerjasama bikin subsidiary company (anak usaha) dengan perusahan Korea. Banyak yang bisa kita lakukan dari kerjasama dengan Korea. Kita bisa bikin produk yang kompetitif di pasar global," paparnya.


Selain Irak, INTI juga menjajaki beberapa negara untuk melebarkan usahanya. "Kami punya rencana menjajaki Tunisia, kemudian Kazakhstan pernah datang ke kami. Kami juga pernah bicara, cuma masih penjajakan," pungkasnya.


(feb/ang)