Batik Impor China Kini Sulit Dicari di Mal Thamrin City

Jakarta - 'Batik' impor dari China yang dahulu marak dijual di Mal Thamrin City, Jakarta Pusat kini sulit dicari.

Pantauan detikFinance, banyak penjaga toko batik di mal tersebut mengaku tak menjual batik China. Padahal Februali lalu batik-batik China itu masih beredar di Mal Thamrin City, yang dikenal sebagai mal batik.


Seorang pedagang batik yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, saat ini kebanyakan di Mal Thamrin City hanya menjual batik-batik buatan dalam negeri seperti batik Pekalongan, Garut, Solo, Madura, dan Cirebon. Ia mengaku, batik China sudah tidak dijual di tempatnya.


"Di sini kebanyakan batik-batik Jawa, Pekalongan paling banyak. Yang China nggak ada, nggak tahu saya," ujar pedagang tersebut saat ditemui detikFinance, di Mal Thamrin City, Jakarta, Selasa (7/5/2013).


Ia menjelaskan, sulit membedakan antara batik China dan batik Pekalongan yang sama-sama murah hanya Rp 35 ribu per potongnya. Bahkan, banyak yang bilang jika batik murah Pekalongan adalah batik impor dari China.


"Sama saja sih batiknya, nggak ada bedanya, sama-sama printing. Orang-orang bilang sih batik Pekalongan ini batik China karena harganya murah banget," kata dia.


Di toko lain, seorang pedagang lainnya menuturkan di Mal Thamrin City sudah tidak menjual batik China lagi. Bahkan, dirinya mengaku jika belum pernah melihat batik China di Mal Thamrin City.


"Saya nggak tahu batik China kayak apa. Kayaknya sih sudah nggak ada di sini. Biasanya lebih murah pakai print soalnya. Motifnya mirip Pekalongan lebih kembang-kembang," kata dia.


Hal yang sama diungkapkan pedagang batik di toko Thamrin City lainnya. Menurut ibu-ibu pedagang batik, batik China saat ini sudah diganti dengan batik Pekalongan yang sama-sama murah hanya Rp 100 ribu per 3 potong.


"Batik China nggak jual saya. Sama saja harganya kayak batik Pekalongan Rp 100 ribu 3 potong," katanya.


Sebelumnya, dari pantauan detikFinance, pertengahan Februari 2013 lalu, di Mal Thamrin City dipenuhi batik impor asal China. Bahkan, seorang pedagang batik menyebutkan, jika harga batik China jauh lebih murah bila dibandingkan dengan batik produksi lokal Pekalongan. Menurutnya selisih harga bisa mencapai Rp 20-30 ribu/helai.


"Sebagai contoh bahan katun model standar. Batik Pekalongan itu harganya Rp 100 ribu/helai, beda sama China cuma Rp 70 ribu. Kalau dipegang juga lebih halus dari China," kata pemilik toko bernama Ixon.


"Batik China yang jual di Thamrin City sudah mulai banyak. Bahan silk juga sama, ada perbedaan antara Rp 25-30 ribu/helai. Bahan silk ini agak panas jadi orang lebih suka dengan bahan katun," jelas Ixon pada waktu itu.


(hen/hen)