Cargill Bangun Pabrik Coklat Rp 1 Triliun di Gresik

Jakarta - Perusahaan pangan asal AS, Cargill melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan kakao (coklat) US$ 100 juta atau hampir Rp 1 triliun. Pabrik tersebut berlokasi di Kawasan Industri Maspion V Gresik, Jawa Timur.

"Kami sangat senang sampai pada tahap ini dalam memperkuat bisnis kami di Indonesia. Kami telah melihat pertumbuhan yang signifikan akan permintaan produk kakao dalam negeri. Dengan adanya investasi ini memungkinkan kami untuk mendukung pertumbuhan dan pemrosesan kakao lokal, dan menyediakan produk kakao dengan kualitas yang baik untuk melayani kebutuhan pertumbuhan pelanggan kami di Asia," kata Presiden Cargill Cocoa & Chocolate Jos De Loor dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/5/2013)


Tujuan dibangunnya pabrik baru untuk merangsang pertumbuhan dan pengembangan sektor kakao di Asia dalam memenuhi permintaan yang naik terhadap produk kakao di kawasan ini.


Pabrik ini akan menjadi pabrik pengolahan kakao pertama Cargill di Asia, sebagai komitmen Cargill mengembangkan dan menumbuhkan industri kakao di Indonesia dan Asia.


Proyek ini akan menyerap sekitar 200 tenaga kerja baru di Indonesia, demikian juga berbagai posisi di bagian penelitian dan pengembangan kakao yang sebelumnya telah ada di Kuala Lumpur dan Beijing, untuk melayani kebutuhan pelanggan di Asia.


Pabrik ini yang diperkirakan akan rampung pada pertengahan 2014, akan membutuhkan sekitar 70,000 metrik ton biji kakao untuk memproduksi berbagai produk untuk kebutuhan pasar Asia. Hasil dari produksinya akan berbentuk bubuk, cairan dan lemak kakao (butter), termasuk produk bubuk premium kakao Gerkens®.


Fasilitas baru ini merupakan bagian dari strategi Cargill dalam mengantisipasi pertumbuhan sektor kakao Indonesia dan upaya perusahaan untuk mendukung produksi kakao berkelanjutan secara global.


Cargill telah memulai program pelatihan petani yang terbilang cukup sukses di Indonesia yang mendorong penggunaan praktik pertanian berkelanjutan oleh petani kecil.


Cargill menargetkan untuk melatih lebih dari 1.300 petani kakao Indonesia pada tahun 2015 melalui Sekolah Pelatihan Lapangan untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas biji kakao dan sebagai hasil dari pelatihan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani kecil dan keluarga mereka.


Sejak kami beroperasi tahun 1995, saat ini Cargill memiliki dua lokasi pembelian bahan baku biji kakao yaitu di Makassar dan Palu, dan nanti saat pabrik baru ini beroperasi, Cargill akan melipat gandakan pembelian biji kakao dari petani untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam negeri, yang memberikan kesempatan kepada petani kecil untuk memasarkan hasil panen mereka.


"Kami melihat bahwa untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat dan untuk mendorong perkebunan kakao masa depan, kami harus memproduksi sendiri untuk memenuhi rantai pasokan tersebut, melalui kerja sama dengan petani kecil, pelanggan dan pemerintah daerah untuk menghidupkan industri kakao Indonesia di masa depan. Hubungan kami dengan petani kakao telah terjalin selama bertahun-tahun, di sejumlah Negara dan wilayah di luar Indonesia," katanya.


Hadir dalam acara peletakan batu pertama di Gresik dihadiri oleh Gubernur JawaTimur Dr. H. Soekarwo, Bupati Gresik Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto, Wakil dari Kementerian Koordinator Bidang Perkonomian, Kementerian Perindustrian, Deputi Kepala BKPM Bapak Azhar Lubis, Presiden Cargill Cocoa & Chocolate Jos De Loor serta Job Leuning, Kepala Divisi Bisnis Kakao di Asia, dan perwakilan pemerintah daerah.


(hen/dnl)