Menkeu Chatib: AS Seperti Orang yang Muncul Tiba-tiba dan Bikin Persoalan

Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan dalam forum G20 yang baru dihadirinya di Moscow diputuskan bahwa Amerika Serikat (AS) diminta untuk mengomunikasikan segala kebijakan yang akan diambilnya.

Hal ini melihat pengalaman dari rencana quantitative easing yang akan diberlakukan pemerintah AS memberikan dampak terjadinya tekanan pada pasar internasional.


"Kebijakan seperti di Quantitative Easing di AS, India kena, mata uangnya jatuh," ujar Chatib ketika ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (23/7/2013).


"Itu muncul di bahas, tapi kita minta dibicarakan dikomunikasi secara khusus, sebetulnya tidak hanya Indonesia yang komplain saja, India juga komplain mengenai hal itu, istilahnya kita lagi baik-baik, tiba-tiba ada orang yang bikin statement, meski belum bikin action, tiba-tiba seluruh negara mengalami persoalan," keluhnya.


Menurut Chatib, apa yang dilakukan pemerintah AS akan berdampak pada seluruh negara, termasuk negara emmerging market yang memiliki kondisi perekonomian masih baik.


"Waktu di sana Gubernur Bank Sentral India dan Menkeu India mengeluh karena rupee-nya terpukul 10 persen, bond di beberapa negara jatuh. Turbelance di pasar keuangan pasti terjadi, nilai tukar pasti akan tertekan," cerita Chatib.


Untuk itu, lanjut Chatib, Forum G20 meminta AS membicarakan segala kebijakan yang akan diambilnya guna memberikan kesempatan negara lain untuk menyiapkan langkah antisipasi.


"Ini ada forum G20, sebetulnya kita bisa bicara di forum komunikasi sehingga bisa diantisipasi lebih dulu. Jangan karena satu statement tertentu, seluruh emerging market terganggu sehingga global growth-nya juga terganggu. Jadi pentingnya koordinasi di situ," tandasnya.


(nia/dru)