Direktuf Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Dodi Budi Waluyo mengatakan fokus saat ini adalah pada stabilitas ekonomi.
"Kita tidak lagi membicarakan pertumbuhan ekonomi, tapi adalah stabilitas ekonomi. Itu kita terpaksa abaikan. Mari lupakan untuk membicarakan pertumbuhan di atas 6%. BI telah revisi pertumbuhan menjadi 5,5%," ujarnya dalam seminar "How to Mix Fiscal and Monetary Policies to Face Global Economic Turbulences" di Gedung BEI, SCBD, Jakarta, Senin (16/9/2013)
Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Zulkifli Zaini mengatakan hal yang senada. Ia menyatakan memang hal itu harus disikapi secara realistis. Menurutnya tidak masuk akal jika pertumbuhan kita berada di atas 6%, sementara pertumbuhan ekonomi dunia terus direvisi ke bawah.
"Harus realistis, ekonomi dunia dikoreksi pertumbuhannya, tidak mungkin kita tumbuh di atas 5,5%. Harus ada sikap realistis disitu," kata Zulkifli pada kesempatan yang sama.
Seperti diketahui, Bank Indonesia merevisi ke bawah perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 menjadi 5,5%-5,9%, dari semula 5,8%-6,2%.
(mkl/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
