"Tentunya sesuai kebutuhan di lapangan, kalau Gakoptindo (gabungan koperasi tahu tempe Indonesia) minta alokasi impor lebih, kita juga akan minta lebih ke Kemendag," ungkap Sutarto saat ditemui di Gedung Bulog Divre Kelapa Gading, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina mempersilahkan Bulog untuk menambah jatah impor asalkan sesuai prosedur.
"Bulog itu sudah komitmen untuk menyerap kedelai lokal sebesar 25.000 ton itu berdasarkan potensi panen. Pada bulan September ini ada peluang 22.000 ton (panen kedelai lokal). Kalau kurang, apakah Bulog bisa mendapatkan tambahan. Silahkan saja mengimpor tetapi rambu-rambunya harus ada seperti IT (Importir Terdaftar) dan SPI (Surat Persetujuan Impor)," jelasnya.
Dalam peraturan, para importir harus mempunyai infrastruktur penunjang seperti fasilitas pergudangan dan lain-lain juga komitmen untuk menyerap kedelai lokal. Impor kedelai sendiri setiap tahun dibebaskan tanpa ada alokasi kuota.
"Kita tidak ingin mengatur jumlah. Gakoptindo sudah dapatkan 125.000 ton, kalau kurang silahkan," katanya.
Harga Patokan di Perajin Tahu Tempe Tak DihapusNext
(wij/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!