Menurutnya untuk bisa swasembada kedelai, Indonesia harus punya lahan 1,6 juta hektar seperti yang pernah terjadi pada 1992 pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
"Ya kembali, apa namanya, ketika luas lahan panen kita tidak bisa mendekati di angka seperti tahun 1992 (1,6 juta hektar) sulit," ucap Suswono ketika ditemui usai bertemu dengan Kepala Dinas Pertanian se-Indonesia, di Hotel Ciputra, Senin (16/9/2013).
Suswono mengungkapkan pada 1992, luas lahan kedelai mencapai 1,6 juta hektar dan saat itu Indonesia swasembada kedelai.
"1,6 juta hektar lahan pertanian untuk kedelai dulu pernah ada tahun 1992, sekarang terus berkurang menjadi hanya 700.000 hektar, ini terus turun," ucap Soswono.
Apalagi dengan kondisi harga kedelai impor yang murah membuat petani rugi menanam kedelai sehingga rugi. "Makanya buat apa nanam (kedelai) rugi gitu, kalau tidak menarik karena tidak ada insentif harga petani tidak mau nanam," katanya.
Ia mengungkapkan di beberapa daerah, komoditi kedelai justru hanya menjadi tanaman selingan setelah padi atau komoditi pangan lainnua. Hal ini juga menjadi salah satu faktor produksi kedelai Indonesia terus turun.Next
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!