"Kita akan naikkan harga ya, menyesuaikan harga dengan kenaikan harga BBM, rupiah juga tapi kenaikannya berapa dan kapan akan menaikkan kita masih akan melihat kondisi pasar, kita lihat kompetitor juga," kata Corporate Communications Manager Diah Sasanawati saat acara Halal Bihalal Perseroan, di Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/9/2013).
Saat ini, dia menyebutkan, harga semen Holcim masih berada di angka Rp 55 ribu per sak atau setara 50 kg. Harga jual itu masih lebih tinggi dibandingkan kompetitornya yaitu Semen Indonesia dan Indocemen.
"Sekarang harga semen Holcim Rp 55 ribu per satu sak (50 kg), Semen Indonesia harganya Rp 3 ribu di bawah kita, kalau Indocement Rp 2 ribu di bawah kita, kita masih melihat itu," ujarnya.
Diah menjelaskan, kenaikan harga bahan bakar pada Juni lalu, medorong industri untuk menyesuaikan harga jual karena biaya transportasi yang meningkat.
Menurutnya, untuk menghadapi tantangan pasar, perseroan akan fokus dalam strateginya yang memaksimalkan pendapatan melalui kualitas produk dan efisiensi pada proses produksi dengan melaukan daur ulang dan penggunaan bahan bakar serta bahan baku alternatif.
"Target market kami kan merk semen premium. Kami juga menghasilkan inovasi produk khusus seperti LiteCrete, FloCrete dan Speedcrete untuk menghemat biaya dengan energi yang lebih efisien," kata dia.
(drk/ang)
