Bikin Sensus Pertanian 2013, BPS Habiskan Rp 2 Triliun

Bogor - Setiap sepuluh tahun sekali, Badan Pusat Statistik (BPS) rutin melakukan sensus pertanian. Hasil sensus pertanian ini nantinya akan dijadikan patokan Kementerian/Lembaga terkait untuk menentukan kebijakan. Untuk tahun ini, kebutuhan dana sensus pertanian mencapai Rp 2 triliun.

"Anggaran awal itu Rp 1,6 triliun untuk tahap pertama. Kalau dilihat anggaran Rp 1,6 triliun untuk melakukan sensus berimbang dengan luasnya survei pertanian kita. Saya sampaikan anggaran bisa mencapai Rp 2 triliun sampai akhir tahun. Dananya dari APBN," ungkap Kepala BPS Suryamin saat melakukan diskusi Sensus Pertanian 2013 di Hotel Mirah, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/9/2013).


Suryamin menjelaskan, untuk tahun ini pihaknya akan melakukan survei di 33 provinsi, 497 kota/kabupaten, 6.793 kecamatan, dan 79.075 desa/kelurahan. Survei melibatkan ratusan ribu petugas dengan dibantu rekrutan BPS lainnya.


"Jumlah blog sensus 658.557 dengan jumlah petugas 245.412. Ada beberapa mitra statistik juga yang kita rekrut dengan jenjang pendidikan minimal SMA dan terus kita latih agar bisa melakukan survei," imbuhnya.


Suryamin yakin, data hasil sensus pertanian 2013 memiliki tingkat validitas yang baik. Sehingga bisa menjadi masukan Kementerian/Lembaga terkait untuk menentukan kebijakan.


"Jadi pemetaan datanya bukan dari ngarang-ngarang. Pengolahan datanya juga cukup lama semua lokasi kita olah hingga akhir tahun nantinya yang lebih detil angkanya. Kemudian kita berikan kepada presiden hasilkan dan K/L (kementerian/lembaga) terkait salah satunya Kementan, Bappenas, Kemendag untuk menentukan kebijakan," jelasnya.


(wij/dnl)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!