Volume Perdagangan RI-Polandia US$ 500 Juta Terlalu Kecil

Warsawa - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melawat ke Polandia. Salah satu tujuannya untuk meningkatkan kerjasam bilateral. Volume perdagangan antara kedua negara sebesar US$ 500 juta terlalu kecil.

"Kerjasama investasi dan perdagangan mesti ditingkatkan. Indonesia merupakan negara ekonomi terbesar di ASEAN dan Polandia juga memiliki ekonomi yang besar. Karena itu, volume perdagangan di antara kedua negara sebesar US$ 500 juta masih terlalu kecil," kata Presiden SBY.


Hal ini disampaikan SBY dalam jumpa pers bersama Presiden Polandia Bronislaw Komorowski usai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Polandia di Kota Warsawa, Rabu (4/9/2013). Sebelum jumpa pers kedua presiden menyaksikan MoU di bidang ekonomi dan pangan serta perikanan.


Untuk meningkatkan volume perdagangan, maka peluang-peluang baru harus ditangkap dan interaksi antar sektor swasta lebih diintensifkan. "Pemerintah akan memfasilitasi dan terus mendorong," kata SBY.


Saat jumpa pers, SBY menyampaikan kunjungannya ke Warsawa selama dua hari ini untuk meningkatkan persahabatan dan kerjasama bilateral. Selain itu, juga untuk kerjasama regional di tingkat Asean dan Uni Eropa. "Indonesia memainkan peran di ASEAN, sementara Polandia memainkan peran di Uni Eropa," ujar SBY.


Selama ini, kata SBY, kerjasama Indonesia-Polandia telah berjalan dengan baik dan perlu ditingkatkan. "Jadi, dalam pertemuan bilateral tadi, saya bersama Presiden Polandia sepakat untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang," kata SBY.


Sementara itu Presiden Komorowski mengatakan bahwa peluang-peluang kejasama antara Indonesia dan Polandia perlu dikembangkan. "Sebagai bukti hari ini dilakukan penandatangan dua MOU di bidang ekonomi bilateral," kata Komorowski.


Dalam pertemuan bilateral, kata Komorowski, kedua negara mendukung kerjasama di bidang pertanian dan perikanan, serta prospek kerja sama ilmu pengetahuan dan pendidikan.


"Untuk merangsang realisasi kerjasama ini, akan ada pertemuan-pertemuan selanjutnya, termasuk pertemuan para pebisnis-pebisnis antara dua negara," kata Komorowski.


Dari Kementerian Luar Negeri, dalam perdagangan dengan Polandia, Indonesia mengalami surplus. Ekspor utama Indonesia ke Polandia adalah karet, elektronika, besi baja, mesin-mesin dan otomotif, CPO, pulp dan kertas, keramik, serta makanan dan minuman.


(asy/hen)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!