Alami Krisis Perumahan, RI Harus Belajar ke Brasil

Jakarta - Indonesia mengalami krisis perumahan, ditandai dengan kekurangan pasokan rumah (backlog) sekitar 15 juta unit. Pemerintah harus belajar ke Brasil yang sukses dengan program perumahan 'Minha Casa Minha Vida'.

Dalam bahasa Indonesia, Minha Casa Minha Vida artinya Rumahku Hidupku. Prinsipnya, program ini tak begitu berbeda dengan program rumah murah pemerintah Indonesia.


"Kalau saya jadi pemerintah saya pikir Indonesia harus belajar dan berdiskusi dengan Brasil karena mereka punya program Minha Casa Minha Vida," kata President FIABCI the International Real Estate Federation Flavio Gonzaga di Ciputra World, Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta, Jumat (6/9/2013).


Dia mengatakan, program kekurangan rumah memang sudah menjadi masalah umum di beberapa negara. India kekurangan hingga 30 juta rumah, Brasil pun sama, kebutuhan hunian layak di negeri Samba tersebut mencapai 6 juta rumah. Oleh karena itu, pemerintah meluncurkan program tersebut sejak 3 tahun lalu.


"Pemerintah Brasil meluncurkan program yang sangat ambisius, program untuk menanggulangi masalah ini. Mereka meluncurkan program ini sejak tahun 2006. Brasil sekarang sedang berada di dalam tahap kedua dalam program yang bernama My House My Life, Minha Casa Minha Vida," lanjutnya.


Program ini merupakan bentuk kerjasama antara pemerintah dan swasta. Dia meyakini ini merupakan program yang sukses. Dalam 3 tahun, di Brasil telah terbangun 1 juta unit rumah untuk rakyat miskin dengan harga yang bervariasi namun terjangkau.


"Dalam 3 tahun 1 juta unit rumah terbangun, dan direncanakan 1 juta lagi akan dibangun sampai tahun depan. 2 juta rumah dalam 5 tahun. Ini adalah program yang sangat ambisius antara pemerintah dan pihak swasta," paparnya.


Dalam program ini, soal harga disesuaikan tergantung dari tingkat kemiskinan si pembeli. Rumah ini khusus untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah. Pemerintah dalam hal ini memberikan subsidi, layaknya program rumah murah pemerintah Indonesia.


"Program ini pun dipakai di negara Amerika Selatan, waktu saya di Kolombia 10 hari yang lalu. Di Kolombia mereka mengadopsi proyek kami, dan sukses," katanya.


Dia mengungkapkan, permasalahan lainnya ialah pendanaan. Di beberapa negara, terdapat bank khusus pembiayaan perumahan. Sebuah lembaga di mana para investor mengumpulkan uang untuk membiayai program perumahan semacam Minha Casa Minha Vida. Lembaga tersebut dinamakan Real Estate Investment Trust (REIT).


"Mereka mengumpulkan uang dari investor-investor, lalu REIT mendapatkan uang untuk membiayai proyek itu. Investor akan mendapatkan keuntungan dari itu. Ini adalah sesuatu yang perlu dicatat. Sebuah proyek yang biayanya rendah," tutupnya.


(zul/hen)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!