First Asia: IHSG Bergerak Terbatas

Jakarta - Setelah menguat 62,729 poin sehari sebelumnya, kemarin IHSG kembali terkoreksi signifikan 90,557 poin atau 2,17% di 4073,455. Pelaku pasar mengambil posisi jual di sejumlah saham unggulan sejak awal perdagangan, hanya saham sektor tambang batubara dan energi yang berhasil menguat. Dana asing di pasar saham kembali keluar mencapai Rp.164,76 miliar di tengah nilai transaksi yang tipis di Pasar Reguler hanya mencapai Rp.4,08 triliun. Tekanan jual terutama dipicu tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mencapai Rp.11500 dan ancaman krisis Suriah yang bisa mendorong kenaikan harga minyak mentah.

Kondisi ini akan kembali mengancam membengkaknya defisit transaksi berjalan Indonesia. Sementara Wall Street tadi malam berhasil melanjutkan penguatannya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing naik 0,65% dan 0,81% di 14930,87 dan 1653,08. Kenaikan indeks utama Wall Street tersebut terutama dipicu redahnya kekhawatiran pasar atas serangan militer AS ke Suriah yang diperkirakan akan terbatas dan berlangsung singkat. Kongres AS menyetujui rencana Presiden Obama untuk serangan militer ke Suriah. Selain itu kepercayaan pasar kembali meningkat atas prospek perekonomian AS setelah penjualan mobil Agustus naik 2,5% dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai 16,1 juta unit yang merupakan level tertingginya sejak Oktober 2007.


Melanjutkan perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih akan terkoreksi namun terbatas karena sejumlah saham sektoral berpeluang mengalami technical rebound. Faktor nilai tukar rupiah atas dolar AS lebih menentukan pergerakan indeks. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4020 dan resisten di 4125.


IHSG : S1 4060 S2 4020 R1 4125 R2 4200


Saham Pilihan


ASSA 250-290 TB, SL 240


BBNI 3450-3675 BoW, SL 3350


PGAS 5000-5550 BoW, SL 4850


RALS 920-1060 BoW, SL 900


BORN 240-300 TB, SL 230


(dru/dru)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!