Dolar Menuju Rp 12.000, Agus Marto: Ini Cerminan Fundamental Ekonomi RI

Jakarta - Kondisi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih terus terjadi. Pagi tadi, dolar sempat menguat pada level tertinggi di Rp 11.690.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan pelemahan rupiah masih sejalan dengan fundamental ekonomi negara. Meskipun secara year to date (ytd) sudah di kisaran 11%.


"Kalau kondisi yang melemah bahkan sampai dikisaran ytd 11% itu adalah cerminan dari pada fundamental ekonomi kita, kalau kemarin kemudian terjadi ada trade defisit yang lebih besar dan kita juga melihat itu adalah sesuatu yang melambat, kemudian terjadi Indonesia ada pelemahan itu juga mencerminkan fundamental ekonomi kita," ujar Agus di kantornya, Jakarta, Jumat (6/9/2013).


Menurutnya, sudah banyak inisiatif yang dilakukan oleh pemerintah dan BI untuk menahan pelemahan tersebut. Salah satunya adalah terkait pengurangan impor minyak melalui peningkatan penggunaan biofuel pada solar.


"Inisiatif-inisiatif seperti biodiesel dan untuk meyakinkan kita mengendalikan inflasi, dan dibuka kesempatan untuk impor, walaupun kita memang harus nanti akan secara jangka menengah panjang memperbaiki produksi ataupun distribusi kita," jelasnya.


Menurutnya, BI akan terus menjaga stabilitas ekonomi dengan pertumbuhan yang berkesinambungan.


"Kita semua sudah sepakat mengutamakan stabilitas dan stabilitas itu adalah kunci untuk nanti terjadinya pertumbuhan yang sustainable yang berkesinambungan. Arah untuk stabilitas itu antara lain kota mesti meng-addres curent account deficit dan trade," pungkasnya.


(mkl/dru)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!