Ini Penjelasan Gubernur BI Soal Naiknya Cadangan Devisa RI

Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan cadangan devisa masih dalam kategori aman. Jika sebelumnya terjadi penurunan, menurutnya karena memang ada capital outflow. Bahkan, pada tahun 2008, cadangan devisa mencapai US$ 50 miliar.

"Aman kok, saya ingin sampaikan bahwa kalau seandainya cadangan devisa itu menurun itu karena memang adanya capital outflow dan kalau capital outflow itu kemudian perlu ada dukungan dan akhirnya terjadi pengurangan dari pada cadangan devisa. Itu sangat wajar karena dulu kita sama-sama ingat tahun 2008 itu masih US$ 50 miliar," ujar Agus di kantornya, Jumat (6/9/2013)


Saat ini BI telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menjaga likuiditas valas. Agus berharap hal itu dalam membuat kondisi rupiah menjadi lebih baik.


"Tapi kalau sekarang dengan BI merespon dalam bentuk kebijakan-kebijakan untuk menjaga likuiditas valas ini semua akan membuat kondisi yang lebih baik dan kita tidak bisa jangka pendek, kita juga mesti melihat jangka menengah, saya sangat memilih kalimat apa yang harus kita sampaikan untuk mencerminkan indonesia," jelasnya.


Agus tetap optimis perekonomian negara dalam keadaan baik melalui berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan.


"Tapi saya melihat Indonesia dalam keadaan baik kita merespon kondisi-kondisi yang perlu kita respon dan saya menghormati kerjasama dengan pemerintah, pemerintah daerah dan juga BI, jadi saya meyakini situasi akan lebih baik," papar Agus.


Cadangan devisa RI akhirnya meningkat setelah dua bulan sebelumnya tergerus. Bank Indonesia (BI) mencatat per akhir Agustus 2013, cadangan devisa RI naik US$ 400 juta.


Berikut data cadangan devisa di 2013:



  • Januari 2013 : US$ 108,8 miliar

  • Februari 2013 : US$ 105,2 miliar

  • Maret 2013 : US$ 104,8 miliar

  • April 2013 : US$ 107,2 miliar

  • Mei 2013 : US$ 105,1 miliar

  • Juni 2013 : US$ 98,1 miliar

  • Juli 2013 : US$ 92,6 miliar

  • Agustus 2013 : US$ 93 miliar


(mkl/dru)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!